Kapan kita bersyukur kita masih dapat bertemu orang tua kita setiap hari ?
Masih dapat melihat mereka tersenyum ?
Sadarkah kita ?
kita tak bisa hidup tanpa mereka ?
Pernahkah kita memikirkan hal itu ?
Orang tua kita selalu sabar menghadapi tingkah laku kita, hal apa yang dapat kita balas buat mereka ?
perkataan kasar kita ?
muka masam kita ?
pantaskah hal itu mereka dapatkan ? atas semua perbuatan mereka kepada kita ?
Jalan
yang haq dalam menggapai Ridho ALLAH melalui orang tua adalah birrul
walidain. Birrul walidain (berbakti kepada orang tua) merupakan salah
satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Quran, setelah
memerintahkan manusia untuk bertauhid, ALLAH memerintahkan untuk
berbakti kepada orang tua.
Dalam surat Al-Isra' ayat 23-24,
ALLAH berfirman:
"Dan Robb-mu telah memerintahkan kepada manusia, janganlah ia beribadah
melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua
orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau
kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan
kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak kedua-nya. Dan
katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasing sayang. Dan katakanlah, 'Wahai
Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu
kecil'
Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat An-Nisa:36, ALLAH berfirman:
"Dan
sembahlah ALLAH dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan
berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada
anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat,
tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya,
sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri"
Dalam surat Al-Ankabut:8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir kalau mereka mengajak kepada kekafiran. "Dan
Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebajikan kepada orang tuanya.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya. Hanya kepada-Ku lah kem-balimu, lalu Aku kabarkan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan"
Maka
berbuat baik kepada kedua orang tua menjadi keputusan mutlak dari Allah
dan ibadah yang menempati urutan kedua setelah beribadah kepada Allah:
"Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliha-raanmu". (Al-Isra': 23)
Kibar
atau kibarul sin artinya berusia lanjut, umur sudah mulai menua,
punggung sudah mulai membung-kuk dan kulit sudah mulai keriput. 'Indaka
yang berarti pemeliharaan yaitu suatu kalimat yang menggambarkan makna
tempat berlindung dan berteduh pada saat masa tua, lemah dan tidak
berdaya.
Allah
Ta'ala berfirman: "Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka".
(Al-Isra': 23)
Seakan-akan
Allah berfirman; Bersopan santunlah kamu kepada orang tua! Dengan
demikian ayat tersebut mengajarkan sikap sopan agar seorang anak tidak
menunjukkan sikap kasar serta menyakitkan hati atau merendahkan kedua
orang tua. Allah Ta'ala berfirman: "Dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia".
Ini
tingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu keharusan bagi anak untuk selalu
mengucapkan perkataan yang baik kepada kedua orang tua dan
memperlihatkan sikap hormat serta menghargai. Allah Ta'ala juga
berfirman: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kasih sayang".
Seolah-olah
sikap rendah diri memiliki sayap dan sayap tersebut direndahkan sebagai
tanda penghormatan dan penyerahan diri dalam arti sikap rendah diri
yang selayaknya diperintahkan kepada kedua orang tua, seba-gai
pengakuan tulus atas kebaikan dan jasa-jasanya.
Allah
Ta'ala berfirman: "Dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku kasihilah me-reka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(Al-Isra': 24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar